Percobaan Enzim Katalase


 Disusun oleh:
Adi Mulyo W               XII IPA 2/01
Helida Khoirinisa          XII IPA 2/13
Lilin Kumala P              XII IPA 2/17
M. Bahtiar Aliyafi         XII IPA 2/19
Yusuf Galih                  XII IPA 2/32

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 SALATIGA
Oktober 2012



Praktikum Enzim Katalase

1.       Tujuan
      Mengetahui kerja enzim katalase dan pengaruh suhu terhadap kerja enzim katalase

2.       Dasar Teori
      Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2) yang merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2Oditemukan olehLouis Jacquea Thenard pada tahun 1818.Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya  Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.  Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :

2H2O2               2H2O + O2

    Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
    a.    Suhu
        Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah.  Protein akan mengental  atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
    b.    Derajat keasaman (pH)
      Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.  Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7).  Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
    c.     Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
       Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada.  Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada.  Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
     d.    Inhibitor enzim
      Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu.  Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.

3.       Alat dan Bahan
-        1 rak tabung reaksi
-        9 tabung reaksi
-        3 pipet tetes
-        2 lidi
-        1 korek api
-        1 pembakar spiritus
-        Kentang secukupnya
-        Taoge secukupnya
-        Wortel secukupnya
-        50 mL H2O2

4.       Langkah kerja
1.         Siapkan 9 buah tabung reaksi
2.         Buatlah ekstrak kentang, tauge dan wortel dengan cara memotong tipis maupun menumbuk halus dan ditambahkan 5 ml air.
3.         Masukkan tiap ekstrak ke dalam tiga tabung reaksi, beri label A ,B,C
4.         Tabung A diperlakukan pada suhu kamar (25 oC)
5.         Tabung B diperlakukan pada suhu dingin (3 oC)
a.         Dengan cara mencelupkan tabung reaksi pada es yang bersuhu 3 oC selama pengamatan.
6.         Tabung C d
7.         iperlakukan pada suhu panas (60 oC)
a.         Dengan cara mencelupkan tabung reaksi pada air panas  yang bersuhu 60oC selama pengamatan.
8.         Secara bergantian tambahkan 5 ml H2Opada setiap tabung, tutup rapat ujung tabung reaksi selama 2 menit dengan ibu jari.
9.         Amati gelembung yang muncul
10.      Kemudian nyalakan spiritus, buatlah bara api dari lidi
11.      Buka ibu jari dan masukkan bara api, amati nyala api yang terjadi
12.      Tulis hasil pada tabel pengamatan.

5.       Data Hasil Pengamatan

Tabel Pengaruh Suhu Terhadap kinerja enzim katalase
Nama Bahan
Setelah di tambah H2O2
Suhu ruang (250C)
Suhu 30C
Suhu 600C
Gelembung
Nyala api
Gelembung
Nyala api
Gelembung
Nyala api
Ekstrak kentang
Sedikit
Tidak menyala
Sedikit
Tidak menyala
Sedikit
Tidak menyala
Ekstrak wortel
Sedang
Menyala
Sedikit
Tidak menyala
Sedikit
Tidak menyala
Ekstrak tauge
Banyak
Menyala terang
Sedikit
Tidak menyala
sedikit
Tidak menyala


6.       Analisis Data Pengamatan dan Pembahasan
      Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa masing-masing bahan memiliki kadar enzim katalase yang berbeda, hal ini dibuktikan dari banyaknya gelembung yang dihasilkan.  Gelembung tersebut membuktikan kadar O2 yang dihasilkan oleh penguraian Hidrogen Peroksida (H2O2) yang merupakan senyawa racun bagi sel tubuh. Semakin banyak gelembung yang dihasilkan semakin banyak kadar O2. Semakin banyak kadar O2, semakin banyak pula kandungan enzim katalase pada suatu bahan.
    Pada percobaan di suhu ruang (250C), ekstrak tauge menghasilkan enzim katalase paling banyak karena menghasilkan gelembung paling banyak. Sedangkan ekstrak kentang menghasilkan enzim katalase paling sedikit karena gelembung yang dihasilkan paling sedikit . Pada suhu dingin (30C) dan suhu panas (600C), enzim katalase pada setiap bahan tidak bekerja secara optimal karena semua bahan menghasilkan sedikit gelembung.
Nyala api pada percobaan tersebut menunjukkan banyaknya oksigen yang dihasilkan.  Semakin banyak O2, maka nyala api akan semakin terang. Pada percobaan di suhu ruang (250C), ekstrak tauge menghasilkan nyala api paling terang. Sedangkan ekstrak kentang tidak menyala sama sekali. Pada percobaan di suhu dingin (30C) dan suhu panas (600C), semua bahan tidak menyala sama sekali. Hal ini disebabkan karena enzim katalase tidak bekerja pada suhu panas dan dingin sehingga tidak menghasilkan O2.
    Jadi, semua bahan yang diujikan yaitu ekstrak kentang, ekstrak wortel, dan ekstrak tauge, mengandung enzim katalase. Bahan yang paling banyak mengandung enzim katalase adalah ekstrak tauge. Hal ini dikarenakan ekstrak tauge menghasilkan banyak gelembung dan nyala apinya paling terang.  Selain itu, enzim katalase hanya bekerja secara optimal pada suhu ruang (250C). Apabila suhu kurang dari atau lebih dari 250C, enzim tidak dapat bekerja. Sehingga Hidrogen Peroksida tidak dapat terurai.

7.       Kesimpulan
   Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa, suhu mempengaruhi kerja enzim katalase.  Enzim katalase akan bekerja secara optimum pada suhu ruang (250C). Sedangkan pada suhu dingin (30C)dan suhu panas (600C), enzim katalase tidak bekerja dengan baik.

8.       Daftar Pustaka

Komentar

Postingan Populer